Article Detail
STUDI WISATA KELAS 6 SD SANTO CAROLUS ke PPLH SELOLIMAN, TRAWAS, MOJOKERTO
STUDI WISATA KELAS 6 SD SANTO CAROLUS
ke PPLH SELOLIMAN, TRAWAS, MOJOKERTO
Pada hari Rabu, 12 Oktober 2016 peserta didik kelas 6 beserta 3 orang wali kelas, 2 guru pendamping beserta 4 orang FKKSK SD Santo Carolus mengadakan studi wisata ke PPLH Seloliman, Pacet, Mojokerto. Dalam kegiatan ini studi wisata ini, peserta didik diajak berekreasi sambil belajar. Tentunya hal sangat menyenangkan bagi mereka. Peserta didik mendapatkan pengalaman berharga tentang lingkungan seperti berbagai jenis tanaman dengan manfaatnya, pengolahan sampah organik dan sampah anorganik, biopori, pemanfaatan cahaya matahari untuk memanaskan air, pengolahan limbah air, sumur resapan, biogas, dan pembangkit listrik tenaga mikro hidup.
PPLH sengaja dipilih sebagai tujuan wisata, karena SD. Santo Carolus Surabaya sedang menuju menjadi sekolah yang berwawasan lingkungan hidup, atau yang biasa disebut sebagai Sekolah Adiwiyata. Dengan belajar di PPLH ini, peserta didik semakin dimantapkan lagi dalam menangani lingkungan hidup sekitar, yaitu khususnya materi pengolahan sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Dalam hal ini diharapkan peserta didik tidak hanya melihat prosesnya saja tetapi nantinya bisa mempraktikkan mengelola sampah di sekolah untuk menjadi pupuk kompos yang dapat dimanfaatkan untuk semakin menyuburkan tanaman yang ada di SD. Santo Carolus. Apalagi SD Santo Carolus sudah punya biopori dan komposter. Tentunya hal ini akan memudahkan peserta didik dalam melakukan composting dan biopori.
Selain hal di atas dari PPLH sendiri juga mengajak peserta didik untuk belajar bagaimana bertanggungjawab terhadap sampah mereka sendiri dengan mengurangi, mendaur ulang, dan menggunakan kembali. Dalam kegiatan studi wisata ini, peserta didik diajak mengenal ekosistem hutan tropis. Program ini memanfaatkan media hutan yang berada di kawasan gunung penanggungan peserta bisa mempelajari tentang seluk-beluk hutan tropis, baik hutan lindung maupun hutan produksi. Peserta didik diajak untuk belajar ekositem hutan yang ada, jenis-jenis tumbuhan dan manfaatnya, potensi dan manfaat hutan bagi kehidupan.
Kegiatan studi wisata sendiri dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari penerapan bagian
bagian nilai-nilai Ketarakanitaan Cc5 plus yaitu community, celebration, dan KPKC. Dari Cc5 itu yang kita hidupi dalam kegiatan studi wisata adalah nilai Community dimana tampak adanya kerjasama semua pihak yang terlibat dalam studi wisata tertutama peserta didik, guru pendamping, dan petugas di PPLH. Untuk nilai Celebration yang merupakan hal penting dalam kehidupan dapat ditanamkan pada para peserta didik untuk selalu mengucap syukur atas lingkungan sebagai karunia-Nya. Sedangkan untuk KPKC dapat ditanamkan pada peserta didik untuk senantiasa bertanggung jawab dalam memelihara, memanfaatkan , serta melestarikan bumi dan isinya, mewujudkan lingkungan yang bersih , indah, segar, dan alami yang merupakan anugerah dari Tuhan yaitu mengumpulkan dos tempat makanan untuk dikumpulkan dan dimasukan ke bank sampah.
Setelah lelah berkeliling mengenal lingkungan alam di PPLH, peserta didik oleh para pembina PPLH untuk menyusuri kawasan konservasi hutan tropis yang ada di sekitar PPLH, dan di akhir penyusuran, mereka diajak menuju sungai yang oleh penduduk sekitar dipakai sebagai sarana irigasi dan sebagai PLTA, di mana PLTA sederhana yang ada di warga tersebut juga atas pembinaan dari para petugas dari PPLH. Begitu sampai di sungai, mereka bermain air sungai. Karena merupakan pengalaman pertama peserta didik SD. Santo Carolus bermain air sungai, maka hal itu menjadikan suatu permainan yang sangat menyenangkan. Meski bagi warga sekitar, mandi dan bermain di sungai sudah biasa, sebab hampir dilakukan setiap hari.(C.Sudarmi)
-
there are no comments yet