Article Detail

Refleksi Sejenak

Refleksi Sejenak

          Salah satu program Yayasan Tarakanita adalah pembinaan secara berkala terhadap para karyawan. Baik itu Pembantu Pelaksana, TU, maupun Guru, bahkan juga para pejabat struktural. Pembinaan bisa berbentuk pelatihan, sosialisasi, ataupun pembekalan bagi karyawan yang akan naik ke golongan-golongan berikutnya. Tujuan program ini salah satunya adalah untuk menambah wawasan dan peningkatan kinerja.

            Pada tanggal 6 – 9 Nopember 2013 yang lalu kembali Yayasan mengadakan pembekalan untuk karyawan golongan III. Tempat pelatihan tersebut ada di Bapelkes Surabaya. Kebetulan wilayah Surabaya, Yogyakarta, dan Jawa Tengah pembinaannya di tempat dan waktu yang sama, yakni di Bapelkes Surabaya.

            Banyak yang didapat dari pembekalan tersebut, bukan hanya pengetahuan dan wawasan saja tetapi lebih dari itu sentuhan-sentuhan karya Bunda Elisabeth dengan berbagai macam kegiatannya sebagai bentuk rasa cintanya kepada manusia, khususnya anak-anak. Sharing antar peserta pembekalan yang begitu luar biasa terkait dengan implementasi visi misi di unit masing-masing. Pembekalan yang diikuti tiga wilayah ini sangat terasa manfaatnya, yakni pengalaman-pengalaman dalam berkarya di daerah-daerah, tentunya sangat berbeda dengan berkarya di kota-kota besar seperti di Surabaya ini.

            Hati ini bergetar mendengarkan sharing para peserta, air mata berkaca-kaca mendengarkan kesaksian para peserta dalam menghidupi sekolah, tantangan demi tantangan dilewati, masalah demi masalah diselesaikan, semua dilakukan untuk kelangsungan Yayasan Tarakanita. Walaupun di sana-sini masih banyak usulan-usulan dan perbaikan yang memerlukan perhatian yang tidak kecil. Karyawan telah mengimplementasikan visi misi dengan caranya sendiri, dengan keprihatinannya sendiri, juga dengan keunikannya sendiri. Secara otomatis hal ini juga dibumikan para peserta didik.

            Ternyata, membumikan visi misi Yayasan Tarakanita kepada peserta didik bukanlah hal yang mudah. Sebelum para karyawan membumikan kepada peserta didik, terlebih dahulu mengetrapkan dalam kehidupannya, yakni kepada peserta didiknya. Karyawan Tarakanita hendaknya memberikan model terlebih dahulu, bagaimana mengemplementasikan Visi misi tersebut. Di dalam pembekalan inilah para peserta diajak memahami perannya sebagai karyawan yang siap mengabdikan dirinya sebagai panjang tangan Bunda Elisabeth dan melanjutkan karya-karya mulia Bunda Elisabeth yakni memperhatikan peserta didik yang miskin, tersisih, dan menderita serta menyelamatkan mereka ke dalam keutuhan Kerajaan Allah.

            Para peserta ujian dinas golongan III ini diharapkan mewarnai implementasi Visi misi, sebagai seorang Pembina hendaknya mampu membimbing dan sebagai mentor bagi karyawan yuniornya. Tuntutan ini sangat berat, namun semangat kesetiaan dan kesediaan para Suster CB sudah melekat pada karyawan yang sudah berpuluh-puluh tahun mengabdi pada Yayasan Tarakanita ini pastinya akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mewujudkan harapan dari tarekat dan harapan yayasan itu sendiri.

            Untuk mewujudkan harapan tersebut, tentunya ada sarana yang nyata. Tidak hanya bermodalkan kesetiaan dan kesediaan saja, tetapi juga competence yang dimikili peserta. Uji competence berupa ujian lesan dan ujian tulis, juga presentasi PTS, PTBK, ataupun PTK. Ujian dilaksanakan pada tanggal 3 – 5 Maret 2014 di Bapelkes Surabaya. Ujian dibuka langsung oleh Suster Lourencia CB. Pada saat ujian PTK, peserta yang maju tentunya hatinya berdebar-debar, dag dig dug untuk mempertanggungjawabkan penelitian yang dibuatnya. Namun demikian, sebagai peserta juga banyak mendapat ilmu dari masukan-masukan, koreksi, pertanyaan yang diajukan oleh tim penguji PTK. Wah….semakin banyak peserta yang maju kesalahan tidak berkurang, namun kesalahan semakin menggunung. Setelah semua peserta sudah mempresentasikan PTKnya…..peserta menjadi tahu letak kesalahan-kesalahan dari PTK yang dibuatnya.

            Ujian PTK telah usai, tiba saatnya ujian lesan dan ujian tertulis. Wah… ujian lesan tampaknya aman-aman saja, peserta senantiasa tersenyum saat mereka keluar dari ruangan ujian. Yang menjadi heboh adalah ujian tulis. Banyak peserta yang mengeluh tidak bisa mengerjakan soal atau pertanyaan-pertanyaan. Kepala ini terasa berat untuk menjawab pertanyaan, tangan juga sulit untuk digerakkan. Artinya soal memang sulit untuk ukuran karyawan yang usia senja. Yah…. Semua sudah lewat. Pembekalan sudah diikuti, belajar sudah dilaksananan, di sela-sela kesibukan sudah berupaya dengan sekuat tenaga untuk membuat penelitian dan mempertanggungjawabkannya. Tugas saat ini, kembali ke unit masing-masing, melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi masing-masing, mengimplementasikan kembali visi misi, sambil menanti hasil ujian dinas kurang lebih dua minggu lagi.

            Akhirnya hanya ucapat terima kasih yang dapat kami ungkapkan, atas semua kesempatan yang diberikan yakni pembekalan, sharing, ilmu, boleh mengenal karyawan satu sama lain juga kesempatan menguji kemampuan. Jaya terus Tarakanita. Satu Hati Satu Semangat Tarakanita Yes. (C.Emi.S)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment