Article Detail
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET ( PBR )
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET ( PBR )
Salah satu pembelajaran yang harus dilakukan di sekolah-sekolah di Yayasan Tarakanita adalah pembelajaran berbasis riset. Pembelajaran ini menanamkan nilai-nilai competence, conviction, dan creativity yang merupakan dari bagian nilai-nilai Cc5 Plus yang harus dimiliki oleh peserta didik yang bersekolah di lingkungan Yayasan Tarakanita. Melalui pembelajaran berbasis riset peserta didik akan memperoleh pengetahuan baru melalui penelitian yang dilakukan.
Dalam pembelajaran berbasis riset di SD belum dapat dilaksanakan sepenuhnya seperti di tingkat SMP SMA, atau perguruan tinggi, mengingat peserta didik SD masih taraf belajar konsep-konsep sederhana terutama di kelas rendah. Peserta didik belum mampu melakukan penelitian secara penuh. Jadi hanya dapat dilakukan pada taraf pembuktian konsep melalui praktikum. Dengan kegiatan praktikum atau percobaan sederhana peserta didik dilatih mencari informasi, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Pembelajaran seperti ini tidak mengurangi karakteristik pembelajaran berbasis riset antara lain sistematik, aktif, kreatif, efektif, obyektif, dan ilmiah.
Di SD Santo Carolus juga telah melaksanakan pembelajaran berbasis riset. Dalam pembelajaran IPA peserta didik diajak melakukan percobaan atau praktikum sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai. Peserta didik diajak mencoba untuk membuktikan konsep atau meneliti suatu masalah. Setelah itu peserta didik mencatat hasil dari percobaan atau praktikum yang dilakukan. Dari data tersebut peserta didik membuat kesimpulan. Peserta didik juga diberi kesempatan untuk memprensentasikan hasil pengamatannya di depan kelas. Kemudian peserta didik diajak membuat kesimpulan bersama. Selain itu percobaan atau praktikum peserta didik diajak juga membuat suatu karya yang menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari, misalnya peserta didik diajak membuat cakram warna, periskop, dan sebagainya. Seperti juga dilakukan peserta didik kelas 6 mempraktekkan sifat konduktor dan isolator panas serta membuat mobil-mobilan tenaga balon. Peserta didik sangat antusias dan senang ketika melakukan percobaan konduktor dan isolator panas. Dengan penuh perhatian peserta didik mengamati setiap kejadian ketika praktikum, dan mencatat hasil pengamatannya. Kemudian dibuat kesimpulan dari hasil percobaan tersebut.
Dalam pembuatan karya peserta didik juga sangat antusias, mulai dari pembuatan sampai pada saat mencoba hasil karya yang telah jadi. Peserta didik merasa senang dan puas karena berhasil membuat karya sendiri. Dengan kegiatan ini dapat melatih peserta didik untuk melakukan penelitian sederhana sehingga dapat mengembangkan nilai conviction, competence, dan creativity yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik. Semoga peserta didik dapat menjadi peneliti-peneliti muda yang kompeten.
-
there are no comments yet