Article Detail
PANEN BAYAM DAN SAWI
PANEN BAYAM DAN SAWI
SD Santo Carolus menggalakkan school farming yang konsepnya sama dengan Indonesia Berkebun, program yang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Pak Paulus yang paling rajin meninjau kebun sayur
berupaya supaya seluruh lahan kosong di Sekolah SD Santo Carolus dihijaukan.
"Sekolah ini harus ada tumbuhan atau tanaman, supaya segar. Harus ada pohon besar juga biar ada nilai tambah. Jadi selain daunnya yang segar, ada bunga yang bisa dihinggapi kupu-kupu atau sayur mayur yang bisa dipanen. Semua lahan yang masih kosong dan menganggur, harus ditanami tanaman. Pokoknya sepanjang mata memandang harus hijau, biar konsentrasi saat belajar,"" ujar Pak Paulus bersemangat.
Untuk menggalakkan konsep school farming, dimulai dengan menanam bayam dan sawi, yang panennya bisa dinikmati setiap bulan. Lahan yang ditanami bayam dan sawi cukup lumayan besar berukuran 3m x 8m yang terletak di barat sekolah, berdampingan dengan ruang latihan tari.
Ketika tiba saatnya panen bayam dan sawi, para siswa dan guru merasa tercengang, senang, dan bangga dengan kebun yang hijau itu. Mereka terheran-heran dengan suburnya bayam dan sawi yang tumbuh merekah, padahal kita semua tahu bahwa situasi di Surabaya khususnya di Santo Carolus begitu panas, sehingga kemungkinan untuk tanaman bayam dan sawi tumbuh subur kecil.
Karena percobaan pertama kali menanam sayur bayam dan sawi berhasil, maka kegiatan menanam sayur mayur lebih digalakkan lagi. "Gerakan sekolah sehat dan hijau ini bukan hanya untuk sekolah saja tapi diterapkan juga di rumah para siswa dan guru yang mempunyai lahan", tegas Ibu Emi selaku Kepala Sekolah.
Nah, bagi kalian yang ingin mengikuti jejak Pak Paulus menanam sayur mayur, jangan pesimis untuk melakukannya. Dimana ada usaha disitu ada jalan. Proficiat ya ... buat SD Santo Carolus yang telah berhasil memanen Bayam dan Sawi. [Lisa]
-
there are no comments yet