Article Detail

P E R J U S A

P E R J U S A

Surabaya,SantoCarolus 18-19 2013

            Ekskul pramuka tahun ini mengadakan event dengan nama PERJUSA(perkemahan Jumat dan Sabtu) yang berlokasi di halaman belakang sekolah. Di bimbing oleh tujuh pandu dari Racana Darma Pandu yang terdiri dari 4 laki-laki dan tiga perempuan. Mereka  berasal dari UNIPRA Surabaya. Acaranya sangat padat sejak pembukaan pukul 14.30 WIB oleh Kamabigus SD Santo Carolus hingga esok hari penutupan pukul 12.00 WIB dipimpin langsung oleh ketua panitia bapak Herman Yosep Suparto.

Acara puncak Perjusa di mulai sekitar pukul 19.30 WIB beberapa guru di bantu beberapa pandu menyala api unggun. Ya...api unggun acara yang paling menarik dan mengasyikkan bagi praja-praja muda SD santo Carolus. Tak lama kemudian sekitar lima menit api menyala-nyala memanaskan lapangan sekolah dan memberikan sensasi pencahayaan yang merah merona. Nyala api unggun sebuah tanda acara puncak Perjusa segera di mulai. Acara Perjusa ternyata melibatkan banyak guru, bisa di katakan hampir semua guru hadir menemani pramuka-pramuka muda dari kelas 5. Para guru juga mengikuti acara hingga selesai jadi murid  tidur di kelas sedangkan guru di ruangan. Wow....betapa sayang para guru dan ternyata benar kata pepatah yaitu guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.

            Diikuti seluruh kelas 5 terbagi menjadi dua regu/tim, ada 18 tim terbagi menjadi dua yaitu tim putra dan tim putri menampilkan acara pentas seni dengan menari dan menyanyi. Tim  putra yaitu Kelelawar,Rajawali,Elang,Macan Tutul,Singa,Srigala,Komodo Acara yang paling ditunggu-tunggu adalah puncaknya yaitu api unggun. Di sinilah uji nyali  para pramuka muda melatih jati diri, kecerdasan, dan keberaniannya. Mereka unjuk gigi dengan menampilkan atraksi-atraksi seperti menyanyi bersama tim dan menari tanpa kenal rasa takut atau malu. Panasnya api unggun yang menyala-nayala merah meronamembuat lapangan menjadi terang benderang bak siang hari. Dinginnya malam di padu dengan panasnya api unggun yang menyala-nyala ternyata melecut semangat untuk tampil beda malam itu. Ada tim yang menyanyikan lagu barat dengan lantang sambil menari lemah gemulai sesuai bakat dan kemauan mereka masing-masing Tidak kalah juga regu putri yang terdiri dari Dahlia 2, Bougenvile,Kamboja,Lavender,Flamboyan,Melati. Para cewek-cewek..siswi-siswi...tidak kalah juga dengan menampilkan atraksi mereka. Jadi semuanya tampil all out selain dinilai oleh dua orang guru Ibu Lidya dengan Theresia Muriasrini. Dengan sabar dan telaten mereka berdua mengamati setiap atraksi per tim lalu memberikan nilai tertulis. Semua pramuka muda semangat memberikan tepukkan dan teriakan kepada teman-teman yang tampil di sekitar api unggun. Singkat cerita saja api unggun sangat erat terkait dengan kegiatan Pramuka. Entah sejak kapan! Jadi Pramuka dan api unggun merupakan satu kesatuan sehingga selain simbol kelapa muda, api unggun selalu menjadi acara puncak yang diadakan setiap acara perkemahan baik di lapangan sekolah atau di tengah hutan. Selain menghangatkan badan juga menyatukan kebersamaan diantara siswa,pandu,pembina, dan guru.

Malam itu sinar rembulan enggan bersinar terang meski langit nampak cerah dengan sedikit awan. Sesekali angin berhembus menghilangkan hawa panas yang lagi mendera kota tercinta Surabaya. Acara ditutup dengan renungan malam yang disampaikan oleh Theresia Titik  Sulasmi dengan cara terlebih dahulu bercerita  lalu membuat kesimpulan inti dari renungan itu. Suasana tiba-tiba sunyi senyap,hening tanpa ada suara-suara lain kecuali darinya. Sesekali terdengar gemeretak kayu api unggun yang mulai terbakar habis. Semua pramuka muda kelas 5 benar-benar terbius oleh suaranya yang merdu dan indah di dengar, menyejukkan relung hati yang paling dalam. Beliau duduk di kursi dengan tenang dan semua praja muda karana duduk bersila di hadapannya. Caranya beliau bercerita wow....wow....hebat, ibu yang satu ini memiliki olah vokal yang hampir sempurna, tata bahasanya bagus, dan mantap temanya. Dengan tema Rahmat dan Berkat dari Tuhan Yesus hampir 10 menit. Semoga saja semua pramuka muda paham inti sari dari renungan malam itu yaitu :

“Kesombongan,egois,sok merasa benar tidak akan mendapatkan rahmat dan berkah dari Tuhan, hanya dengan kerendahan hati yang paling dalam rahmat dan berkat akan diberikan oleh Yesus Kristus Sang Juru Selamat.Amin”

            Acara Perjusa benar-benar menguras keringat dan tenaga karena setelah tidur malam esok pagi mereka semua akan melanjutkan kegiatan demi kegiatan yang harus dilalui seperti penjelajahan. Selesai pukul 21.30 mereka harus tidur nyenyak dan bangun pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Penjelajahan di sekitar sekolah lumayan membuat capek di badan. Mereka harus melalui 7 titik/pos secara bergantian. Tugasnya bermacam-macam misalnya memecahkan sandi Morse atau menjawab pertanyaan terkait dengan ilmu pengetahuan umum.  Acara terakhir permainan melatih keberanian dan kekompakkan tim lalu upacara penutupan. Wah...wah.....sungguh mengasyikkan acara Perjusa kali ini. Semoga Perjusa berikutnya lebih menantang dan lebih asyik lagi Ok...praja muda SD Santo Carolus. (Tim Jurnalistik)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment