Article Detail
MENGUNJUNGI PETERNAKAN SAPI RUKMINI
MENGUNJUNGI PETERNAKAN SAPI RUKMINI
Pada hari Kamis dan Jumat, 4-5 Juni 2015 peserta didik kelas 2 ABCD SD Santo Carolus Surabaya mengikuti kegiatan kunjungan ke Peternakan sapi “Rukmini”. Kegiatan ini bertujuan untuk lebih mengenalkan peserta didik kelas 2 pada lingkungan sekitar terutama hewan-hewan peliharaan, sehingga mereka dapat lebih mengenal dan menyayangi hewan-hewan. Untuk ke depannya hal tersebut diharapkan menumbuhkan rasa peduli pada lingkungan dan pelestarian hewan. Mereka berangkat dari sekolah pada pukul 09.00 dan kembali lagi di sekolah diperkirakan pukul 11.00.
Peserta didik sangat antusias untuk mengunjungi peternakan sapi. Mereka dengan tertib mengikuti aturan untuk naik ke kendaraan masing-masing dan berbaris sesuai dengan kelasnya. Setibanya di peternakan sapi peserta didik dipandu oleh guru kelas. Dan, peserta didik kembali untuk berbaris serta mendengarkan pengarahan dari pemilik peternakan. Kata pemilik peternakan, sapi Rukmini sudah ada sejak tahun 1971. Peternakan itu dikelola oleh orang tuanya dan sekarang diwariskan oleh anaknya. Sapi-sapi ditempat peternakan sekarang berjumlah 35 ekor. Terdiri dari sapi betina 16 ekor dan sapi jantan serta sapi yang kecil 19 ekor. Sapi-sapi tersebut diberi makanan khusus sehingga susu yang dihasilkan lebih bagus dari sapi-sapi yang lain yang hanya diberi makanan dari kulit singkong. Dalam satu hari sapi-sapi itu menghasilkan 110 liter susu.
Sebelum diperah sapi-sapi itu harus dimandikan sehari 2 kali yaitu pagi pukul 01.00 dan pukul 10.00. Begitu juga dengan memberi makan, sapi-sapi itu makan sehari 2 kali. Sebelum diambil susunya, sapi-sapi tersebut harus dimandikan terlebih dahulu, agar lebih bersih susu yang diambil. Bapak pemilik peternakan juga memberikan penjelasan, bagaimana cara membedakan susu yang baik dan yang tidak. Ada 2 gelas berisi susu, yang mutunya baik dan tidak. Susu yang baik bila gelas digoyang-goyang akan meninggalkan bekas susunya, susu yang tidak baik bila gelas yang satunya digoyang dan air susu tidak membekas maka tidak akan meninggalkan bekas sama sekali.
Setelah memberi penjelasan, peserta didik diajak menuju kandang sapi untuk melihat bagaimana cara memerah susu. Pertama kali cuci tangan terlebih dahulu, kemudian jari-jari tangan diusapkan pada minyak agar susu sapi tidak sakit ketika diperah. Dan di bawah susu sapi telah disiapkan tempat untuk menampung air susu yang diperah. Setelah terkumpul banyak air susu akan ditampung di suatu tempat untuk diproses dijadikan yogourt, ice cream, keju, dan sebagainya. Air susu yang telah diambil tidak boleh langsung diminum harus dimasak terlebih dahulu, agar bakteri yang ada di dalam susu bisa mati.
Setelah melihat cara memerah susu, anak-anak ditawari untuk memerah air susu. Pada mulanya mereka takut tapi karena penasaran akhirnya mereka bergantian untuk memerah air susu sapi. Puas memerah air susu sapi, giliran peserta didik ditawari untuk minum air susu sapi, ada yang berwarna putih, stroberi, dan juga warna coklat. Setelah puas memerah sama minum air susu sapi, peserta didik masuk kembali ke dalam mobil untuk kembali ke sekolah.
-
there are no comments yet