Article Detail

Kegiatan Komposting

Kegiatan Komposting di sekolah

Sampah merupakan permasalahan, bukan hanya di kota –kota besar tetapi juga di sekolah, sehingga masalah penanganan sampah menjadi sangat penting. Agar sampah tidak menumpuk dan menyebabkan banjir, maka dibutuhkan pengelolaan sampah dengan baik dan benar.

Khususnya di SD Santo Carolus dalam mengelolaan sampah sudah mulai dengan kegiatan komposting dan memilah sampah yaitu sampah organik dan sampah an organik. Sampah organik adalah daun-daun kering, dan sisa makanan, sedangkan sampah an organik adalah sampah dari bungkus makanan - minuman, plastik, dan kertas. Kegiatan komposting adalah memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk hijau.

Jadwal kegiatan komposting siswa kelas 5 yaitu setiap hari Kamis. Sebelum melakukan kegiatan komposting peserta didik diberi sosialisasi terlebih dahulu tentang komposting dan pengelolaan sampah. Pada Hari Kamis, 15 Januari 2016 peserta didik kelas 5 A mengadakan kegiatan komposting, mereka telah menyiapkan peralatan untuk kegiatan komposting. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan dan memilah sampah kering dan sampah basah yang ada di sekitar kelas dan sekolah. Setelah itu sampah yang kering dimasukkan di tempat sampah kering dan sampah dari daun-daunan dipotong-potong lalu dimasukkan di stater yang sudah disiapkan kemudian ditutup untuk dijadikan pupuk kompos.

Kegiatan komposting ini sebagai awal pembiasaan bagi peserta didik untuk mencintai lingkungan dengan mengolah sampah menjadi bermanfaat. Untuk menunggu sampah menjadi kompos membutuhkan waktu antara 3 sampai 4 minggu. Peserta didik sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan komposting di sekolah. Sekolah berharap kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan peserta didik di sekolah saja melainkan juga di rumah dan dimanapun mereka berada karena kegiatan ini untuk membiasakan mereka membuang sampah pada tempatnya dan sesuai dengan kering/ basahnya sampah.(Th. Sri Muriasrini)

KEGIATAN KOMPOSTING

By Humas SD Santo Carolus Surabaya

Berita Umum

Posted 29 Feb 2016

KEGIATAN KOMPOSTING

SD SANTO CAROLUS SURABAYA

Kegiatan Komposting di SD Santo Carolus Surabaya sebenarnya sudah ada sejak tahun pelajaran 2013 – 2014. Kegiatan tersebut melibatkan peserta didik mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. SD Santo Carolus memiliki 4 drum komposter.

Pada awalnya peserta didik melakukan kegiatan pengumpulan daun-daun kering untuk dimasukkan ke komposter. Dalam kegiatan tersebut peserta didik hanya mengumpulkan daun-daun kering saja tidak tahu kegiatan apa saja yang harus dilakukan selanjutnya.

Kegiatan komposting lama kelamaan kurang mendapat perhatian, maka tidak dapat membuahkan hasil, bukan kompos yang didapat, melainkan kumpulan daun yang mengering. Berawal dari pengalaman tersebut maka selanjutnya pada tahun pelajaran 2015 – 2016 peserta didik SD Santo Carolus mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 diberikan penjelasan tentang komposting melalui Guru Kelas masing-masing.

Setelah diberikan penjelasan tentang komposting, peserta didik SD Santo Carolus mulai berproses lagi dalam kegiatan komposting dengan bimbingan bapak dan ibu guru. Rupanya para peserta didik sudah mulai memahami proses pembuatan komposting.

Pada pertengahan Semester I hanya satu drum komposter yang telah berhasil dipanen dan komposnya digunakan untuk memupuk tanaman yang ada di sekolah. Belajar dari kegagalan, selanjutnya peserta didik mulai berproses lagi dalam pembuatan kompos. Kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah disusun.

Dari masing-masing kelas dalam melaksanakan kegiatan komposting, peserta didik yang terlibat 25% dari setiap kelas. Sekarang proses pembuatannya sudah benar, mulai dari pengumpulan daun-daun kering sampai dengan pengolahan.

Tepat pada bulan Februari 2016, 4 drum komposter sudah mulai menjadi kompos. Diperkirakan tingkat keberhasilannya adalah 50% sampai dengan 70%. Dapat dipastikan 4 drum Komposter tersebut dapat dipanen pada bulan April 2016.

Sehubungan dengan kegiatan Komposting tersebut juga ditampilkan beberapa foto kegiatan komposting yang dilakukan oleh peserta didik sebagai dokumentasi sekolah.

Comments

there are no comments yet