Article Detail
GELIAT LITERASI
GELIAT LITERASI
Beberapa waktu yang lalu, di Surabaya telah dicanangkan moment memajukan minat baca peserta didik yang sering didengungkan dengan sebutan ”Surabaya Kota Literasi”. Literasi artinya kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, mendengarkan, berbicara, mengamati, memahami, dan berkreatifitas. Literasi telah ditetapkan pada tanggal 2 Mei 2014 oleh Walikota Surabaya yaitu Ibu Risma.
Dalam hal ini tentu saja agar warga Surabaya terbebas dari buta huruf sehingga mengurangi angka kebodohan dan angka kemiskinan. Langkah ini diawali dengan ditugaskannya dinas pendidikan kota Surabaya sebagai tempat di mana peserta didik setiap hari belajar dan mencari ilmu. Dengan didukung perpustakaan sekolah yang juga disupport sepenuhnya oleh Badan Arsip dan Perpustakaan Surabaya.
Di seluruh sekolah di Surabaya termasuk juga di SD Santo Carolus juga mendukung program Surabaya Kota Literasi. Perpustakaan sebagai jantung sekolah juga semakin diperbaiki dari segala aspek, seperti ruangan di perpustakaan yang selalu dibuat nyaman untuk siswa agar mereka betah berlama-lama di perpustakaan. Buku-buku juga diperbanyak dan juga selalu tersedia buku-buku yang baru. Hal ini selain untuk menumbuhkan minat baca siswa juga menambah pengetahuan, dengan membaca maka akan mendapat banyak informasi dari buku yang dibaca dan juga menambah wawasan dan menjadikan pola pikir positif dan kreatif.
Buku adalah jendela dunia, maka diharapkan anak mempunyai reading habit atau kebiasaan membaca dari usia emas yaitu usia enam tahun atau delapan tahun karena anak akan selalu termemori apa yang mereka baca. Maka kebiasaan membaca diharapkan tidak hanya ditumbuhkan di sekolah tetapi juga di lingkungan keluarga tempat mereka tumbuh dan berkembang.
Kegiatan literasi di SD Santo Carolus telah terlaksana setiap harinya dalam kegiatan belajar mengajar, selain itu literasi juga dilakukan di perpustakaan setiap hari Kamis dan Jumat. Contohnya pada hari Kamis, tanggal 26 Nopember 2015 kelas 5 belajar membuat mind mapping. Mind mapping adalah peta pikiran untuk menjabarkan sesuatu hal agar mudah dipahami, bisa berbantuk tulisan atau gambar dan tema juga bisa ditentukan. Kemudian beberapa waktu berikutnya mereka juga belajar untuk membuat tulisan. Tulisan dapat dimulai dengan tema diri mereka sendiri dan menjelaskan disetiap paragraph mengenai diri mereka, seperti penampilan fisik, tempat mereka tinggal, menceritakan tentang sekolah, makanan dan minuman favorit serta hobi. Dan juga menceritakan kembali cerita yang telah mereka baca dengan bahasa sendiri.
Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dengan adanya literasi. Perpustakaan yang nyaman dengan berbagai kegiatan yang beragam, buku yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan cara belajar yang menyenangkan akan semakin memacu tumbuh kembang membaca peserta didik tentu saja dengan dukungan SDM didalamnya. Perpustakaan sekolah juga memberi fasilitas peminjaman buku bagi peserta didik dengan memberi kartu perpustakaan pada masing-masing peserta didik. Mereka juga mengembangkan budaya antri saat masuk di perpustakaan dengan memasukan nomer induk pada alat elektronik. Dengan banyak membaca maka akan terbentuk pribadi yang positif, selalu berinovasi, dan dapat mencari solusi dalam hidup. Banyak membaca banyak tahu itulah manfaatnya. Selalu menjadi pribadi sukses di rumah, sekolah, dan masyarakat. ( Th Sri Muriasrini )
-
there are no comments yet