Article Detail

BELAJAR IPS ke TROWULAN SITUS PENINGGALAN KERAJAAN MAJAPAHIT

BELAJAR IPSke TROWULAN

SITUS PENINGGALAN KERAJAAN MAJAPAHIT

 

                Sebagai upaya meningkatkanminat danhasil belajar mata pelajaran IPS dalam KD 1.5:Menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/ kota provinsi) dan menjaga kelestariannya,untuk kegiatan study wisata kelas IV dipilih  Trowulan Mojokerto,diSitus Peninggalan Kerajaan Majapahit sebagai tempat belajar di luar kelas.

Tampakbinar-binar ceria di wajah peserta didik saat 3 bus meluncur ke Mojokerto pada Rabu, 21 Oktober 2015. Minat dan antusias peserta didik sangat luar biasa dalam kegiatan tersebut, terbukti tidak ada seorang peserta didikpun yang absen.Perjalanan dari Surabaya ke Trowulan cukup lancar, tepat pukul 09.00 rombongan sudah sampai di musium.

Setelah laporan, rombonganlangsung diajak pemandu untuk berkumpul dan diberi penjelasan tentang latar belakang dan tujuan didirikam musium.Kemudian diajak keliling musium untuk mengenal koleksi benda-benda purbakala peninggalan kerajaan Majapahit. Sambil berjalan dan mendengarkan penjelasan pemandu, para peserta didik tetap tertib dan serius mencatat. Mereka serius mendengarkan dan mencatat agar bisa membuat laporan kegiatan study wisata tersebut.

Salah satu kegiatan yang sangat menarik bagi peserta didik, adalah saat mereka diajak mengikuti kegiatan simulasi menggali dan menemukan benda purbakala.Dengan menggunakan peralatan cethok, kapi, kuas, dan ember, mereka mulai menggali tanah sesuai bagian kelompok masing-masing. Mereka bekerja sama dengan baik, bersemangat tinggi, dan berteriak kegirangan saat bisa menemukan sebuah batu, atau pecahan guci dalam penggaliannya.

Setelah dari Musium Trowulan, rombongan segera menuju ke Gapura Bajangratu dan Candi Tikus, yang letaknya tidak jauh dari musium. Dalam perjalanan ke Gapura Bajangratu, buskami melewati sebuah kolam besar yang bernama Kolam Segaran. Kata pemandu, kolam tersebut merupakan salah satu situs peninggalan kerajaan Majapahit juga.

Sampai di Gapura Bajangratu yang berwarna merah teracotta,  para peserta didik antusias sekali untuk segera naik. Sayang sekali, kondisi bangunan sudah kurang kuat, sehingga pengunjung dilarang naik. Rombongan hanya bisa mendekat, memegang, dan mengamati kaki gapurayang terdapat relief cerita Sri Tanjung.

Setelah dari Gapura Bajangratu, rombongan segera menuju ke Candi Tikus. Letak bangunan candi ini sangat unik, berdiri  pada permukaan tanah yang lebih rendah dari daerah sekitarnya, yaitu lebih kurang sedalam 3,5 m. Oleh karena itu, untuk mencapai lantai dasar candi harus menuruni tangga masuk yang berada di sisi Utara yang merupakan pintu masuk candi.

Setelah istirahat makan siang, dan membersihkan sampah bekas tempat makan, pukul 12.30 rombongan kembali ke Surabaya. Sesuai perhitungan, tepat pukul 14.00 kami sudah sampai di sekolah dengan selamat. Sebuah perjalanan study wisata yang sangat menyenangkan.Thank’s God, for Your blessing(Yulia.P_2015)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment